UNGARAN - Langkah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah mempercantik kompleks PIKK Lopait Tuntang, Kabupaten Semarang sesuai slogan Gubernur Bibit Waluyo "Bali Desa Mbangun Desa". PIKK merupakan center point kuliner dan kerajinan khas Jawa Tengah yang tak pernah berhenti.
Berbagai kegiatan bernuasa kuliner terus digeber untuk bisa menarik masyarakat terutama yang melintas di jalur Semarang-Solo atau sebaliknya. Diharapkan mereka dan sekadar mampir tetapi terpikat dengan kegiatan di PIKK.
"PIKK Lopait Tuntang "kan sebagai titik lelah, sehingga kita harapkan bukan sekadar limpahan parkir dari depan saja tapi juga mereka yang berkunjung memiliki keinginan untuk me-nikmati produk khas Jateng termasuk menu kulinernya yang tersedia di sini," kata Kepala Disperindag Prov Jateng, Ir Ihwan Sudrajat MM saat membuka "Ekspos Industri Kuliner Jateng" selama dua hari, mulai Sabtu-Minggu (21-22/11) kemarin.
Diungkapkan Ihwan, selama ini perkembangan Lopait Tuntang terasa agak pahit sejak dibukanya tahun 2001 silam. Di mana, aktivitas baru terasa di area parkir depan, tak sampai "menusuk " ke dalam.
Padahal tujuan utama dikembangkannya Lopait Tuntang dengan penempatan berbagai kerajinan khas Jateng untuk meraup keuntungan, khususnya bagi para UKMK dan peningkatan pendapatan daerah pada umumnya. Ihwan mengakui, adanya ekspose kuliner Jateng selama dua hari diakhir pekan yang dilakukan Disperindag Prov Jateng dijadikan salah satu gebrakan.
"Ibaratnya, Lopait Tuntang ini perawan yang cantik tetapi belum banyak dilirik," ungkap pria berkumis ini. Ihwan menargetkan tahun 2010 menjadi tahun penjualan segala macam produk serta center point bagi Lopait Tuntang.
Banyak keunggulan
Kritik membangun dilontarkan Vice President IMA Bayu Krisna yang turut hadir dalam pembukaan "Ekspos Industri Kuliner Jateng". Menurut dia, PIKK Lopait Tuntang memiliki banyak keunggulan di antaranya tempat yang strategis. Hanya saja, dari sisi bisnis ia melihat minimnya publikasi.
"Minimnya event juga membuat PIKK jarang dikunjungi. Tak hanya itu, dari segi pelayanan terkesan lelet. Padahal, mereka yang lelah setelah perjalanan jauh mengharapkan sebuah servis yang cepat," tungkas Bayu Krisna. Ia berharap, dengan berbagai event seperti halnya ekspos kuliner, sebagai salah satu upaya pengembangan produk makana siap saji khas Jateng.
Usai membuka "Ekspos Industri Kuliner Jateng", rombongan Disperindag meninjau stan berbagai macam kuliner dan jajanan khas Jateng. Ekspos Industri Kuliner Jateng selama dua hari kemarin diwarnai pula sejumlah kegiatan dan perlombaan bagi anak-anak dan orang dewasa.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !