Pemprov-Pemkab Didesak Beri Bantuan

SM Cetak - Semarang Metro

09 April 2008

• Soal Bangunan Miftahul Huda 2 Runtuh

TUNTANG-Anggota DPRD Jateng HM Haris mendesak agar Pemerintah Provinsi Jateng dan Kabupaten Semarang sesegera mungkin memberikan perhatian dan bantuan untuk Raudlatul Athfal (RA) Miftahul Huda 2 di Dusun Gudang, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, yang Senin (07/04) lalu ambruk.  Dan jika perlu, digunakan anggaran dari dana tak tersangka, mengingat peristiwa tersebut juga termasuk dalam bencana, meski dalam skala kecil.

Desakan tersebut terlontar saat anggota DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera meninjau bangunan RA kemarin. Saat meninjau dia didampingi Budiyono, Kepala Desa Lopait, kepala sekolah dan guru RA serta tokoh masyarakat setempat. ’’Saya sangat prihatin dengan ambruknya RA Miftahul Huda 2, ini bukti sekolah agama di bawah Departemen Agama masih dianaktirikan,’’ katanya. 

Haris juga menyesalkan betapa selama ini sekolah agama swasta seperti RA MIftahul Huda 2 dari awal berdiri hingga ambruk bangunannya tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali. ’’Jangankan bantuan fisik, bantuan tenaga pelajar saja tidak pernah didapatkan,’’ katanya. 

Harusnya hal tersebut tidak dilakukan, dan ada perhatian yang sama, baik dari Pemprov maupun Pemkab Semarang. Sekarang, yang terpenting adalah bagaimana supaya sekolah yang berdiri sejak tahun 1990 tersebut bisa segera dibangun kembali. 

Menurut dia, jika digunakan dana dari APBD murni, baik Pemprov atau Pemkab Semarang mungkin tidak bisa dilakukan, kecuali menggunakan dana tak tersangka. Dana itu biasanya dipergunakan untuk keadaan yang sifatnya darurat dan tidak terencana, seperti bencana dan lain-lain. 

’’Perlu digunakan dana tak tersangka dan itu memungkinkan. Harusnya berani, karena kalau menunggu APBD Perubahan terlalu lama,’’ tegas anggoat DPRD dari daerah pemilihan Kabupaten Semarang itu.

Segera Dibangun Dengan digunakannya dana tak tersangka, diharapkan dalam jangka waktu yang singkat, bangunan RA bisa segara dibangun dan digunakan lagi.  

Gatot Widodo, Ketua Badan Perwakilan Daerah (BPD) Desa Lopait sendiri berharap senada, agar sekolah tersebut segera mendapat perhatian, agar bisa digunakan untuk para siswanya. Kemarin, para siswa kelas A dan B, RA Miftahul Huda 2 masih bersekolah. Untuk sementara mereka bersekolah di rumah Anas, warga setempat yang rumahnya bersebelahan dengan sekolah mereka. 

Budiyono, Kepala Desa Lopait Budiyono mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang tokoh-tokoh masyarakat, khususnya Dusun Gudang untuk membicarakan nasib RA tersebut. Tak lupa Budiyono juga mengetuk perhatian para dermawan agar sudi membantu RA tersebut. (bsn-16)